Wednesday, April 29, 2020

KENAPA SESEORANG BISA JADI PSIKOPAT

Kapan dan Dimana itu Bisa Terjadi Pada Kita

                Pada saat saya masih duduk di bangku kuliah, saya belajar tentang Psikopat, pada saat itu saya merasa tertarik ketika dosen menerangkan tentang Psikopat, bahkan saya suka termenung sendiri ketika pulang dari kampus melihat beragam tingkah laku sahabat-sahabat saya, pikiran bawah sadar saya mulai mengait-ngaitkan dengan ciri-ciri orang yang mengalami psikopat di tambah banyaknya kejadian-kejadian di telivisi, atau media sosial lainnya yang menggambarkan ciri-ciri seseorang mengalami Psikopat. Sebuah kejadian yang terasa begitu janggal, ditengah isu virus Corona yang menggemparkan dunia. Pada saat itu juga perhatian public tersita pada kabar mengejutkan seorang remaja putri membunuh balita.
Dimana dalam berita atau kejadian tersebut begitu janggal. Menurut keterangan, dimana dorongan membunuh dipengaruhi film, dan proses pembunuhannya juga bikin geger public. Ditambah pengakuan pelakunya sendiri yang mengakui perbuatannya dengan mendatangi kantor polisi.

Bagi sebagaian orang bahkan public itu amat di luar kebiasaan. Motif pembunuhan hingga pelaku yang tampak tidak menyesali perbuatannya. Ditambah ditemuan sejumlah gambar sketsa dan tulisan diary yang dibuat pelaku. Wajar bila public menilai ada yang tidak beres diibalik kejadian tersebut.
Berkembang teori di tenggah masyarakat yang  menduga pelaku  yang masih usia belia ini seorang psikopat. Sekilas cirri-ciri psikopat tampak ada pada diri pelaku pembunuhan tersebut. Tapi teori ini belum dapat dipastikan. Meski persepsi di masyarakat terlanjur berkembang, namun sekali lagi belum ada yang memastikan terkait hal ini.

Tapi sekedar memahami apa itu psikopat tentu gak salah juga kan. Asal ingat, kita tidak bisa  sembarangan menuding seseorang mengalami gangguan kejiwaan psikopat. Demi meningkatkan kewaspadaan tidak salahnya jika kita mengetahui cirri-ciri psikopat.
Psikopat dapat diartikan gangguan kejiwaan atau kepribadian yang ditandai dengan ciri diantaranya yaitu perilaku antisocial, tidak memiliki empati, dan memiliki temperamen yang sulit diprediksi.

Apa penyebab sesorang Psikopat, psikopat tidak bisa dipastikan apa sesungguhnya yang menjadi penyebab. Didunia medis, dokter tidak memvonis pasiennya sebagai psikopat. Para dokter akan menyebutkan psikopat sebagai gangguan kepribadian. Pada umumnya prilaku psikopat muncul karena 2 (dua) hal. Pertama karena factor genetic dan trauma. Paling popular seorang psikopat sering digambarkan sebagai seseorang yang tersakiti dimasa lalu. Penyebab lain misalnya penelantaran oleh orang tua, pelecehan, kondisi keluarga yang tidak harmonis.

Ciri-ciri psikopat,
·  Antara psikopat dan orang normal memiliki pembeda yakni dasar moral dan hati nurani. Psikopat kesulitan menggunakan nurani atau empatinya. Sehingga setiap perbuatannya dapat merugikan orang lain.
  • Tidak memiliki emosi sosial layak orang normal seperti rasa malu dan bersalah.
  • Tidak mengakui kesalahan.
  • Tidak memiliki rasa tanggung jawab, bahkan justru menyalahkan orang lain atas perbuatannya.
  • Tidak percaya diri, tidak mawas diri.
  • Kata-kata yang diucapkan tidak tulus.
  • Tidak bisa memahami kata-kata bersifat abstrak atau metafora.
  • Suka berbohong.
  • Bahkan kebohongan yang dilakukan seorang psikopat cukup konsisten. Sehingga memungkinkan untuk memanipulasi orang lain dengan kepalsuan yang dimiliki psikopat.
  • Sifat egois yang tinggi.
  • Sering melakukan pelanggaran atau kesalahan berulang.
  • Sering salah mengartikan kejadian sekitarnya. Atau dapat dikatakan orangnya suka salah paham dan tersinggung. Padahal maksud orang sekitarnya tidak berniat demikian.
  • Suka bertindak spontan dan merasa suporioritas. Bahkan tidak segan menyakiti orang lain.
  • Umumnya gejala psikopat muncul pada umur 20 - 30 tahun.
  • Gejala psikopat juga bisa muncul sejak kanak-kanak. Ditandai dengan emosi yang suka meledak-ledak, kejam pada hewan, tidak mau bergaul dan suka mengintimidasi atau melakukan "bullying" pada teman-temannya.
Bentuk  Perilaku  Psikopat  pada  Tokoh  dalam Novel Katarsis Karya Anastasia Aemilia,
  • Berperilaku Antisosial, Perilaku antisosial pada seorang psikopat terjadi karena kurangnya kemampuan memproses informasi    secara    emosional, dan kurangnya kemampuan    dalam    memahami orang lain.
  • Suka Memanipulasi, perilaku  suka  memanipulasi  merupakan ciri  yang  sering  dilakukan  oleh  seorang  psikopat untuk melancarkan atau menutupi aksi kejahatannya.
  • Tidak     Menyesal     dan     Tidak     Merasa Bersalah, perilaku tidak menyesal dan tidak merasa bersalah  pada  seorang  psikopat  muncul  karena ketidakmampuan superego pada  seseorang  untuk menekan keinginan id, sehingga ego membenarkan    keinginan    dari id meskipun kenginan  itu  berupa  menganiaya  bahkan  sampai membunuh sekalipun.
  • Berperilaku Agresif, perilaku  agresif  pada  seorang  psikopat biasanya    lebih    dari    perilaku    agresif    pada kebanyakan   orang,   seorang   psikopat   bisa   saja tidak   puas   dengan   serangan   fisik   atau   verbal mereka  biasanya  akan  puas  ketika  membunuh telah  korbanya.
  • Berperilaku Sadistis, sadistis   merupakan   perilaku   seseorang yang  memiliki  kecenderungan  menyakiti  orang lain   dengan   kejam. Perilaku   ini   merupakan bentuk    dari    cara    psikopat    memperlakukan korbannya  seperti  menyiksa,  membunuh,  bahkan mutilasi.  Semua  tindakan  yang  mereka  lakukan hanya   berdasar   kepada   keinginan   semata   dan tanpa    perasaan   (empati).
Tapi kita semua tidak perlu takut berlebih namun harus tetap waspada dengan lingkungan sekitar kita, karena apa, dengan keterbatasan ilmu kita dan tidak ada nya orang yang ahli dalam bidangnya, ketika ada kejadian-kejadian, kita tidak bisa berbuat apa-apa selain menghindari sebelum itu semua terjadi pada diri kita dan keluarga. Karena sebenarnya sifat suka melakukan kekejaman tidak sering ditemukan pada psikopat.   Mungkin kalau di film banyak ya yang seperti itu. Itu tadi difilm. Namun secara keseluruhan, seorang psikopat lebih dikenal dengan sifat egois yang tinggi dan manipulatif demi mencapai tujuannya. Psikopat tidak melulu soal perbuatan sadis seperti di film-film. Namun terkadang psikopat juga tampak biasa saja, berkumpul dan bekerja layaknya normal.
Maka dari itu hati-hati mengambil kesimpulan. Jangan membangun persepsi dan asumsi hanya berdasarkan film yang ditonton atau kata orang yang bukan ahli/bidangnya.

2 comments:

  1. Tulisan saudara ada yg kelebihan huruf. Mohon diperiksa kembali. Koreksi bertujuan agar penulis semakin baik kedepannya. Hehe selebihnya mantab

    ReplyDelete
  2. yang lbih yang mana ya hehhe
    trmksh masukannya

    ReplyDelete